CERPEN
________________________________________________________________________________
Cerpen --> Mengejar Cita dan Cinta
Disore ini diriku termenung sendiri menatap rintik rintik hujan yang menyelimuti senja. Detik demi detik ku lewati dengan hati penuh dengan kegalauan, entah mengapa pikiranku hanya tertuju kepada Desi Putri Wulandari , ialah perempuan manis yang selalu membuat hatiku ini cenat – cenut karena cinta.
Sudah hampir tiga tahun aku mengagumi sosok Desi Putri Wulandari. Namun hingga saat ini tak mampu aku mengungkapkan kata-kata jika aku ada dihadapannya.
“ Oh tuhan, bagaimana caraku agar dapat meruntuhkan tebing yang menghalangi cintaku ini kepada Desi,” ucap dalam hatiku.
***
Keesokan hari saat aku melintasi kelas Desi aku melihatnya duduk sendiri. Saat ini juga aku harus sanggup menyatakan perasaanku kepada dirinya. Ucap diriku,
“ Ehm, hai Desi bolehkah aku duduk disampingmu untuk menemanimu ?”
Desipun menjawab,
“ Boleh saja Awan, silahkan.”
Saat ini kurasa sia-sia tiga tahun yang sudah aku lewati, kenapa tidak dari dulu saja aku memberanikan diri untuk berbicara langsung padanya. Namun sayang saat ini aku belum mampu mencurahkan rasa cinta yang sudah lama terpendam dalam jiwa ini.
***
Aku memang sangat mencintai sosok Desi Putri Wulandari tetapi selain itu aku juga memiliki suatu impian, impian yang sangat tinggi bila melihat keadan ku saat ini yang hanya anak dari keluarga yang kurang mancukupi. Impianku adalah pergi melanjutkan sekolah diluar negeri. Ingin sekali rasanya kuliah disana dan kembali pulang dengan membawa gelar Sarjana Ekonom, dan menggunakan ilmu yang ku dapat disana untuk membangun Negara tercintaku ini Indonesia.
Besok adalah saat kelulusanku, semoga aku benar-benar mendapatkan nilai yang sempurna dan dapat beasiswa ke Universitas Indonesia seperti apa yang dijanjikan Bpk. Budi Hasan Kepala Sekolahku.
***
Hari ini jantungku berdetak tak karuan perasaan bingung tercampur penasaran. Akhirnya tiba saatnya pengumuman, kekhawatiran aku terobati sudah dikarenakan aku lulus dengan nilai sempurna. Senangnya hati ini karena pada akhirnya aku juga mendapatkan beasiswa dan akan melanjutkan kuliahku di Universitas Indonesia.
Semua perasaan bahagia ku saat ini memang ada yang mengganjal karena aku masih mengingat Desi Putri Wulandari gadis yang aku cintai.
“ Oh tuhan akankah aku akan bersama dia lagi ?. apakah memang ini takdirku ?.., kurasa cinta cukup sampai disini” ucap dalam hatiku, selamat tinggal cintaku Desi Putri Wulandari.
***
Kehidupanku bertambah sulit saja setelah aku hidup sendiri di Depok, aku hanya menjadi kpelayan di sebuah rumah makan yang sederhana, namun itu kulaksanakan untuk dapat menyambung hidup. Hari ini aku mengajukan proposal permohonan beasiswa Uni Eropa ke salah satu lembaga yang menyalurkan siswa yang berprestasi untuk melanjutkan sekolah keluar negeri. Semoga proposalku ini dapat disetujui.
Akhir bulan ini adalah saat ku diwisudakan dan aku sah mendapat gelar Sarjana Ekonomi. Setelah acara Wisuda aku akan wawancara dilembaga penyalur beasiswa Uni Eropa, sangat mendebarkan keringat mengucur dari ujung kepala selama aku duduk diruang tunggu dan akhirnya tibalah giliranku.
“ Good afternoon Mr… ? “ Tanya Ms. Anjani seseorang yang mewawancaraiku.
“ Mr. Septiawan Susanto, miss. I’m from University of Indonesia,” jawab ku.
“ Oh, shit down please Sir,” seru Ms. Anjani dan langsung mewawancaraiku.
Hamper dua jam aku bercakap dengan dia tentang diri dan prestasiku dan dia pun tersentuh. Katanya proposalku sanat menarik dan dia menyetujui proposalku dan pada akhir bulan ini aku akan terbang ke Sorbonne, Prancis.
***
Kini aku telah di Paris ibu Negara Prancis, aku sangat senang karena impianku terwujud. Rencananya empat tahun aku akan lulus dari Sorbonne. Disaat seperti ini aku kembali teringat oleh cintaku yang telah lama ku tinggalkan Desi Putri Wulandari. Mungkin setelah kembali nanti aku akan mencarinya lagi.
Empat tahun di Sorbonne membuatku sadar berapa jauh tertinggalnya negeri kita. Dan aku berjanji setelah pulang dari negeri ini aku akan menggunakan ilmuku untuk mengejar ketertibggalan itu. Di sorebonne aku mengambil S2 Ekonomi oleh karena itu aku akan pulang dengan memegang gelar master Ekonomi.
***
Tiba waktunya kelulusanku dan tak kusangka aku masuk di daftar Mahasiswa terbaik di Sorebonne, sungguh bahagianya diriku kerja kerasku selama ini menuntut ilmu di negeri orang mendapatkan hasil yang baik. Setelah lulus aku tidak langsung pulang ke Indonesia, sebab aku mendapat pekerjaan disalah satu perusahaan di Paris.
***
Letih rasanya bekerja setiap hari, diwaktuku yang senggang ini aku menyempatkan diri untuk mampir ke kedai the hanya untuk bersantai melemaskan urat sarap yang kaku.
*” Exuse-moi, monsieur, voulez commander quelque chose ?” seru seorang gadis pelayan. Saat aku menatap wajahnya aku terdiam membisu karena mungkinkah ini hanya fartamorgana sekilas, sebab aku melihat Desi Putri Wulandari gadis yang kucintai ada dihadapanku saat ini.
” Desi Putri Wulandari ya, masih kenal saya ?” tanyaku pada gadis itu dan diapun menjawab seolah-olah bingung
”ya benar aku Desi Putri Wulandari, anda bukannya Septiawan ya, kok bisa ada disini.”
*” Exuse-moi, monsieur, voulez commander quelque chose ?” seru seorang gadis pelayan. Saat aku menatap wajahnya aku terdiam membisu karena mungkinkah ini hanya fartamorgana sekilas, sebab aku melihat Desi Putri Wulandari gadis yang kucintai ada dihadapanku saat ini.
” Desi Putri Wulandari ya, masih kenal saya ?” tanyaku pada gadis itu dan diapun menjawab seolah-olah bingung
”ya benar aku Desi Putri Wulandari, anda bukannya Septiawan ya, kok bisa ada disini.”
Sungguh senangnya hatiku berjumpa dan bercakap –cakap dengannya yang ternyata dia menjadi TKI di Prancis.
***
Hari berganti hari dan hubunganku dengan Desi semakin dekat bahkan aku dapat menjadi pacarnya, rencananya kami akan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan hubungan kami kejenjang yang lebih yaitu menikah.
hidup siapa yang tahu, perjalananku selama ini mengejar cita dan cinta akhirnya berujung kepada kebahagiaan yang berkilau laksana bintang. Aku yakin dengan mimpi dan tekat apaun pasti bisa kita taklukan.
hidup siapa yang tahu, perjalananku selama ini mengejar cita dan cinta akhirnya berujung kepada kebahagiaan yang berkilau laksana bintang. Aku yakin dengan mimpi dan tekat apaun pasti bisa kita taklukan.
(* “ Permisi tuan, ingin memesan sesuatu ?”)
________________________________________________________________________
Cerpen --> Awan dan Mentari
Hari ini gue merasa beda, gak tahu
kenapa, mungkin gue kesambet setan kamar mandi sekolah yang bau pesing itu.
Semenjak gue keluar dari sana dan gak sengaja nabrak mentari gue mulai jadi
gila gini. Dia memang gak cantik, tapi gue seneng ajah kalo bisa liat dia
terus, apa karena dia pake susuk kali ???, ahk gak penting juga mungkin ini
adalah virus cinta yang gak sengaja datang dikehidupan gue.
Nama gue Awan gak tau kenapa bonyok
gue ngasi nama itu. Apa mungkin karena pas gue jebrot kulit gue seputih awan,
ahk gak mungkin juga buktinya sekarang kulit gue jadi mirip awan mendung, item
keling kaya gini.
Gue suka sama mentari udah dari
kelas 11 semenjak gue jadi panitia MOS. Pertamanya gue liat itu cewe perasaan
gue jadi aneh banget. Ini cewe datang dari planet mana ???, udah kurus, item
gak jauh dah kaya tikus got. Tapi lama kelamaan gue liat lagi mukanya kok dah
berubah ajah kaya Tantri kotak . wah ajaib ini cewe.
Nah setelah MOS berakhir gue udah
jarang ngeliat itu mahluk alien lagi sampe akhirnya dia ikut daftar jadi
anggota OSIS dan akhirnya gue mulai akrab ma dia secara gue kan ketua OSIS,
emang jodoh gak kemana. Mungkin ini adalah awal dari kisah cinta dihidup gue.
Hari-hari
terus berlalu hingga sampai kehari ini, hari dimana gue kesambet jin kamar
mandi pojok sekolah. Pas gue nabrak mentari tadi gue rasa hal yang gak pernah
gue rasain sebelumnya. Rasanya tu kaya dilempar ke khayangan ketemu bidadari
yang cantik terus dikawin kontrak dah sama itu bidadari, pokoknya woi banget
dah. Setelah gue nabrak dia langsung aja gue minta maaf, tapi dia malah
senyum-senyum gak jelas gitu gak tahu deh kenapa. Langsung aja gue tanya
“eh tikus got kenapa
lu cekikikan gak jelas, lu kesambet jin mana ???, wah gak beres yah otak lu
Hehehehe.”
“gak kok kak gak
kenapa-kenapa hehehe, udah ya kak saya buru-buru ni mau ke kamar mandi udah
kebelet.”
Jawab mentari
langsung lari ninggalin gue. Sampe sekarang gue masih bingung kenapa sih tadi
Mentari ketawa geli gitu kaya dikelitikin sama banci taman lawang yang belum
cukuran bulu ketek. Mungkin bener kali kalau sekolah gue banyak jinnya hehehe
jadi horor gini. Tapi pas gue liat kearah bawah gue Celaka 13 ternyata bebi gue
belum dikandangain, sreting gue turun mas bro.
***
Di jam kosong kaya gini biasanya gue
nongkrong di depan kelas. Biasalah siswa yang gak ada kerjaan palingan jailin
orang lewat hehehe. Tapi kayanya kali ini gue beruntung gue liat sosok
bidadari, mentari lewat depan gue langsung ajah gue tarik tangannya biar kaya
di film-film.
“eh mentari pulang
sekolah gue tunggu didepan gerbang yah.”
tegor gue, diapun
membalas.
“iya kak.”
Wah asik dia mau
ketemuan, Jadi penget cepet-cepet bel pulang gue.
Akhirnya bel pulangpun berbunyi, Dan
gue langsung ambil start lari 80 M ke gerbang sekolah. Rencananya gue mau
nembak dia sekarang. Wah hati gue langsung bergetar kencang seperti gemerang
mau perang. Semoga aja gue bisa di terima sama dia amin.
Gak lama gue nunggu dia pun muncul.
Langsung ajah gue mulai masang muka melas bagai gelandangan yang gak
makan-makan tiga hari. Hatipun gak tahan lagi dan langsung gue utarakan maksud
hati gue.
“Tar, gue mau
ngomong sama lu. Ini penting buat kelangsungan hidup gue yang menjadi fakir
cinta selama 3 tahun. Gue harap kalo lu si mau terima, lu mau gak jadi cewe gue
???”
“apa ???” mentari
menjawab, mungkin karena gak jelas soalnya lagi jam pulang banyak motor lewat.
Langsung aja gue ulang lagi pertanyaan gue. Eh kali ini ada temennya dia yang
manggil jadi dia gak konsen.
“udah yah kak, kakak
lama sih ngomongnya. Besok ajah lagi kak.” Kata Mentari.
“yah kok gitu de,
naggung ni mau ngomong dari tadi keganggu terus.” Gue jawab.
“iya kak maaf, tapi
Tari kasian sama cowo Tari tu, dari tadi nungguin disitu, udah yah kak dah,
assalamualaikum.” Tari membalas dan langsung pergi pulang bersama cowonya.
“apa, kamu sudah
punya cowo, OMG.” Gue ngomong dalam hati. Aduh apes gue Mentari udah punya cowo
ternyata penderitaan gue sebagai fakir cinta masih terus berlanjut. Hmm Apes,
apes rasanya tu kaya ditabok sama polisi gendut yang kumisnya kaya mas Adam
suaminya mbak Inul. Pokoknya parah dah. L
________________________________________________________________________
ckckck kocak tuu cerpen yang Awan dan Mentari,,,
BalasHapus